Sabtu, 16 Oktober 2010

Acer Stream, Pilihan Baru Android Macho



JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar smartphone berbasis Android yang tumbuh pesat membuat vendor handset berlomba-lomba merilis model beragam. Namun, pilihan smartphone Android terbilang unik karena banyak yang tampil dengan model rigid, persegi, dan terkesan kaku.

Makanya, Acer pun pede mengeluarkan produk yang tampil dengan kesan jantan semacam itu pada model yang diberi nama Acer Stream. Sebelumnya, vendor asal Taiwan yang belum lama masuk bisnis smartphone itu, sudah lebih dulu merilis model Android yang "stylish" Acer Liquid E dan Acer Liquid E edisi Ferrari.

"Kalau Liquid E dari sisi desain lebih fancy, lebih friendly. Kalau yang ini sitilahnya buat pengguna yang geeks, lebih macho lah," kata Husen Halim, Consumer Brand Manager Acer Indonesia saat memperkenalkan smartphone Acer Stream di Jakarta, Kamis (14/10/2010).

Dari segi bentuk, Acer Stream memang sekilas mirip dengan smartphone Android andalan vendor lainnya seperti buatan HTC dan Motorola. Warna hitam dengan casing logam membuatnya makin terasa mantap. Ukuran layarnya tergolong lebar dengan 3,7 inci dan menggunakan AMOLED yang menyajikan gambar jernih dengan kontras rasio hingga 10.000:1.

"Prosesornya 1 GHz merupakan yang paling tinggi di pasaran saat ini, belum ada yang lebih tinggi. Menggunakan Qualcomm Snapdragon," jelas Husen. Sistem operasinya Android 2.1 atau Eclair dan dapat di-upgrade ke Android 2.2 atau Froyo yang direncanakan akhir tahun ini. Proses komputasinya juga didukung memori RAM dan ROM masing-masing 512 MB dan memori internal NAND flash 2 GB serta memori eksternal micro SD 8 GB yang dapat ditingkatkan hingga 32 GB.

Seperti smartphone Android lainnya, Acer Stream terhubung dengan Android Market yang menyediakan beragam aplikasi yang bebas diunduh. Saat ini, tercatat tak kurang dari 140.000 aplikasi dapat dipilih pengguna baik yang gratis maupun berbayar.

User interface-nya pun tidak standar. Acer menggunakan Acer UI 4 yang dikembangkan sendiri untuk smartphone buatannya meski pengguna tetap dapat memilih untuk menggunakan user interface standar bawaan Android. UI 4 menyediakan menu cepat untuk mengakses history, file multimedia, dan 8 aplikasi favorit.

Fitur multimedia, musik dan video, menjadi andalan terbukti dengan tersedianya tombol cepat untuk mengakses multimedia, berupa tombol play, forward, dan backward. Acer Stream juga menyediakan aplikasi bawaan Musica, aplikasi untuk melacak judul lagu, sehingga pengguna tak perlu emngunduh lagi. Di layar depan (homescreen) juga ada Nemo Player untuk mengakses dan menjalankan langsung file multimedia.

Selain itu, fitur yang diunggulkan lainnya adalah kemampuan merekam video berkualitas HD 720p. Pengguna dapat memanfaatkan kamera 5 megapixelnya untuk merekam video HD tanpa batas ukuran maksimum. Hasil rekaman juga dapat langsung diputar dan ditayangkan ke layar monitor dengan kabel micro HDMI. Acer Stream diklaim sebagai smartphone pertama yang menyertakan port dan kabel micro HDMI untuk playback di layar monitor.

Sayangnya fitur ini hanya bisa terhubung dengan televisi yang telah mendukung port HDMI sehingga tidak dapat dilihat di monitor LCD konvensional atau monitor tabung. "Sasarannya memang menengah ke atas. Yang sudah menggunakan handset dengan kabel HDMI asumsinya juga sudah memiliki televisi LCD berfitur HDMI," ujar Dony Friawan, Presales Specialist Acer Indonesia. Produk yang telah tersedia di pasaran ini dibanderol dengan harga Rp 5,490 juta.

Spesifikasi Acer Stream: Prosesor: Qualcomm Snapdragon 8250, 1 GHz Sistem Operasi: Android 2.1 (Eclair) bisa di-upgrade ke Android 2.2 (Froyo) Memori: RAM/ROM 512 MB, NAND flash 2 GB, eksternal memori 8 GB (bisa di-upgrade hingga 32 GB Kamera: 5 MP Layar: AMOLED 3,7 inci Koneksi: WiFi 802.11 b/g/n, micro USB, micro HDMI, 3,5 mm jack, FM-RDS receiver, Bluetooth, GPS, HSDPA 7,2 Mbps, HSUPA 2 Mbps Baterai: Li Ion 1400 mAH aktif hingga 7 jam

Indofood Tanggapi Penarikan Indomie di Taiwan

Blog Entry

Indomie Bermasalah di Taiwan dan Hong Kong
Diduga mengandung 2 bahan pengawet terlarang, methyl p-hydroxybenzoate dan benzoic acid

SENIN, 11 OKTOBER 2010, 09:34 WIB Renne R.A Kawilarang

VIVAnews - Pihak berwenang Taiwan akhir pekan lalu mengumumkan penarikan semua produk mie instan "Indomie" dari pasaran karena diduga mengandung sejumlah unsur yang berbahaya. Selain di Taiwan, dua jaringan supermarket terkemuka di Hong Kong untuk sementara waktu juga tidak menjual mie instan yang populer di Indonesia itu.

Demikian menurut laman harian Hong Kong, The Standard. Dalam pemberitaan Senin, 11 Oktober 2010, harian itu mengungkapkan bahwa dua supermarket terkemuka di Hong Kong, ParknShop dan Wellcome, menarik semua produk Indomie dari rak-rak mereka.
Selain itu, Pusat Keselamatan Makanan di Hong Kong tengah melakukan pengujian atas Indomie dan akan menindaklanjutinya dengan pihak importir dan diler.
Langkah ini menyusul pengumuman dari pihak berwenang Taiwan Jumat pekan lalu, 7 Oktober 2010, bahwa Indomie yang dijual di negeri mereka mengandung dua bahan pengawet yang terlarang, yaitu methyl p-hydroxybenzoate dan benzoic acid. Dua unsur itu hanya boleh digunakan untuk membuat kosmetik.

Penggunaan dua bahan pengawet itu terlarang digunakan untuk membuat makanan. Selain di Taiwan, larangan juga berlaku di Kanada dan Eropa. Menurut The Standard, bila bahan-bahan dikonsumsi, konsumen berisiko muntah-muntah. Selain itu, bila dikonsumsi secara rutin atau dalam jumlah yang substansial, konsumen akan menderita asidosis metabolik, atau terlalu banyak asam di dalam tubuh.

Sebaliknya, importir Indomie di Hong Kong, Fok Hing (HK) Trading, menyatakan bahwa mie instan itu tetap aman dikonsumsi dan memenuhi standar di Hong Kong dan Organisasi Kesehatan Dunia. Itu berdasarkan hasil pengujian kualitas pada Juni lalu, yang tidak menemukan adanya bahan berbahaya.

"Mie instan Indomie aman untuk dimakan dan masuk ke pasar Hong Kong lawat saluran yang legal," demikian pernyataan Fok Hing. Mereka menduga, Indomie yang bermasalah di Taiwan kemungkinan merupakan makanan yang diimpor secara ilegal.

Sementara itu, supermarket yang menjual barang-barang asal Indonesia di Distrik Causeway Bay, Hong Kong, East-Southern Cuisine Express, menyatakan bahwa mie instan yang mereka jual bukan barang selundupan dan aman dikonsumsi.

Di Hong Kong, Indomie merupakan mie instan yang lebih murah ketimbang produk-produk lain dan menjadi makanan favorit warga Indonesia yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
http://dunia.vivanews.com/news/read/...-dan-hong-kong


Indofood Tanggapi Larangan Indomie di Taiwan
Produk yang diberitakan bukanlah mie instan ICBP yang ditujukan untuk pasar Taiwan.

SENIN, 11 OKTOBER 2010, 09:40 WIB Renne R.A Kawilarang

VIVAnews - Produsen Indomie menegaskan bahwa produk mie instan mereka yang diekspor ke Taiwan telah sepenuhnya memenuhi persyaratan dari pihak berwenang setempat. Pihak produsen tengah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjamin bahwa produk Indomie yang dijual di Taiwan selama ini aman untuk konsumen.

Demikian pernyataan dari produsen Indomie, PT Indofood CBP Sukses Tbk (ICBP). Pernyataan itu menanggapi pemberitaan di media massa Taiwan baru-baru ini mengenai bahan pengawet Indomie yang dinyatakan terlarang.

Pihak berwenang Taiwan Jumat pekan lalu mengumumkan penarikan semua produk mie instan Indomie dari pasaran karena diduga mengandung sejumlah unsur yang berbahaya. Selain di Taiwan, dua jaringan supermarket terkemuka di Hong Kong untuk sementara waktu juga tidak menjual mie instan yang populer di Indonesia itu.

Menurut laman harian Hong Kong, The Standard, pihak berwenang di Taiwan menyatakan bahwa Indomie yang dijual di negeri mereka mengandung dua bahan pengawet yang terlarang, yaitu methyl p-hydroxybenzoate dan benzoic acid. Dua unsur itu hanya boleh digunakan untuk membuat kosmetik.

Sebagai produsen Indomie, ICBP meluruskan berita demikian. "Produk mie instan yang diekspor oleh Perseroan ke Taiwan telah sepenuhnya memenuhi peraturan dari Departemen Kesehatan Biro Keamanan Makanan Taiwan," demikian pernyatan tertulis ICBP yang diterima VIVAnews, Senin 11 Oktober 2010.

ICBP berkeyakinan bahwa pemberitaan mengenai mie instan yang muncul di media massa Taiwan "bukanlah produk mie instan ICBP yang ditujukan untuk pasar Taiwan."

ICBP telah mengekspor produk mie instan ke berbagai negara selama lebih dari 20 tahun. "Perseroan senantian berupaya memastikan bahwa produknya telah memenuhi peraturan dan ketentuan keselamatan makanan yang berlaku di berbagai negara dimana produk mie instannya dipasarkan," lanjut ICBP.

Direktur ICBP, Taufik Wiraatmadja, bahwa pihaknya telah sepenuhnya memenuhi panduan dan peraturan yang berlaku secara global, yang ditetapkan oleh CODEX Alimentarius Commission, yaitu sebuah badan internasional yang mengatur standar makanan.

"Terkait pemberitaan ini, saat ini kami tengah meninjau situasi di Taiwan, dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingan konsumen kami di Taiwan dan di berbagai negara lain," kata Wiraatmadja.
http://dunia.vivanews.com/news/read/...alah-di-taiwan

-------------------

Ancaman sistimatis terhadap produk andalan utama Indonesia, sudah saatnya Presiden Indomie turun tangan ...


-ddreggen-

Jumat, 15 Oktober 2010

Tips Merawat Dan Mengadopsi Hewan Reptil

Mengadopsi hewan dan Memelihara reptil bukan lagi menjadi hal yang aneh walaupun dibeberapa kalangan masyarakat masih dianggap tabu. Jika anda ingin Meng adopsi hewan dari jenis reptil, ada beberapa hal yang harus perhatikan dalam meng adopsi hewan, diantara lain:

* Usahakan Hindari adopsi hewan impulsive, jangan meng adopsi hewan hanya karena nafsu seketika tanpa mempertimbangkan berbagai hal yang menyangkut komitmen jangka panjang antara anda dengan pet.

* Pelajari dahulu tentang seluk beluk hewan yang anda ingin adopsi hewan reptil, hal ini akan mempermudah bagi anda maupun pet anda.

* Persiapkan terlebih dahulu kandang dan segala keperluan pet sebelum anda membawanya pulang, sehingga akan memudahkan pet untuk beradaptasi ditempat barunya.

*Perawatan: Siapa yang akan merawat secara intensif.

* Ongkos Biaya pakan dan kesehatan.

* Penerimaan lingkungan anda terhadap binatang reptil.

Seperti telah disebut diatas, beberapa kalangan masyarakat mengecam keras binatang reptil seperti ular. Periksalah dengan teliti apakah lingkungan anda mengijinkan. Pet reptil sangat cocok bagi pribadi yang hidup dalam ruang lingkup sebuah gedung apartemen atau perumahan tipe kecil, karena:

* Tidak banyak bergerak, sehingga tidak memerlukan tempat yang luas.

* Tidak banyak bersuara bahkan kadang tidak bersuara sama sekali, sehingga tidak mengganggu tetangga anda.

* Tidak membutuhkan “jalan-jalan” seperti layaknya anjing.

* Mempunyai karakter yang kalem dan pendiam Motivasi Jika motivasi anda dalam memilih pet reptil hanya untuk “pamer” dan kelihatan gagah, sebaiknya anda pertimbangkan kembali.

Komitmen jangka panjang antara anda dengan pet anda akan memudar ketika rasa bosan telah menghinggapi. Pelajari terlebih dahulu apakah pet reptil yang anda pilih sesuai dengan keinginan dan kepribadian anda dalam jangka panjang. Ada saatnya mungkin anda akan menikah, mempunyai anak, pindah lokasi atau hidup dengan orang lain. Ketika anda pertama kali membeli pet anda, pastikan mereka jinak dan terlihat nyaman ketika anda pegang, kecuali jika anda ingin meng adopsi hewan jenis binatang yang beracun.